UPACARA ADAT (SEKATEN) YOGYAKARTA
Sekaten
itu adalah sebuah upacara adat yang ada di Yogyakarta dan mungkin di Solo juga
ada. yang mana sekaten ini merupakan dakwah islam yang dilakukan melalui
budaya. Jadi dakwah islam ini menyatu dalam budaya yang namanya sekaten ini.
sekaten sendiri berasal dari kata "sekati" yaitu nama 2 perangkat
pusaka kraton berupa gamelan ‘Kanjeng kyai Sekati’ yang ditabuh dalam rangkaian
peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.
baca selengkapnya
Ada juga yang mengatakan bahwa Sekaten berasal dari kata
suka dan ati (suka hati, senang hati) karena masyarakat menyambut hari Maulud
dengan perasaan syukur dan bahagia.sekaten ini diadakan setiap bulan maulud
bulan ketiga dalam tahun jawa.
Dan
ada juga yang mengatakan bahwa sekaten berasal dari bahasa arab yaitu
Syahadatain yang mengandung dua makna yang pertama adalah bersaksi bahwa tidak
ada tuhan selain Allah dan yang kedua adalah bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah utusan Allah. Lokasi sekaten ini di
alun-alun utara Yogyakarta. Pada perayaan sekaten ini dibarengi dengan
pasar malam.yang mana suasananya begitu gayeng dan ramai.
Sebelum
upacara sekaten ini dilaksanakan ada dua persiapan yaitu persiapan fisik dan
persiapan spiritual . persiapan fisik berupa perlengkapan dan peralatan yang
dibutuhkan dalam upacara seperti gamelan, bunga/kembang sedangkan persiapan
spiritual yaitu untuk para abdi dalem yang nantinya terlibat dalam upacara
sekaten mereka melakukan puasa dan siram jamas sebelum upacara dilakukan. Siram
jamas adalah mandi bersih disertai keramas. seperti mandi wajib gitu mungkin
ya.
Upacara
ini dimulai pada tanggal 6 maulud sedangkan upacara grebeg gunungannya
dilaksanakan tanggal 12 maulud dan pada upacara grebeg gunungan ini merupakan
acara puncak dari upacara yang disebut sekaten ini. Upacara ini dibarengi
dengan dibunyikannya kira-kira
upacaranya dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai selesai dan pada upacara
puncak ini sangat ramai karena banyak orang yang datang untuk berebut gunungan
ataupun hanya sekedar menontonnya saja.
Lalu
apa isi dari gunungan tersebut hingga jadi bahan rebutan banyak orang. Gunungan
ituterbuat dari beras ketan, buah-buahan dan sayuran ada juga ndok abang (telur
merah) yaitu telur yang diwarnai merah dan ditusuk bambu dan kinang. telur
merah ini sebagai simbol permulaan kehidupan sedangkan bambu yang menusuk telur
tersebut merupakan simbol bahwa kehidupan di bumi ada porosnya yang tidak lain
adalah Allah SWT. Sedangkan kinang ini dipercaya bisa membuat orang awet muda
jika dikunyah ketika gamelan berbunyi.
Lalu apa makna dari
gunungan itu?
Makna
dari gunungan tersebut yaitu melambangkan kesuburan dan kesejahteraan ada juga
yang mengartikan bahwa makna dari gunungan tersebut adalah sebagai simbol
kultural antara raja dan rakyatnya. Mana raja bisa sangat dekat dengan
rakyatnya. sekaten ini juga dibarengi dengan pasar malam yang
memenuhi alun-alun utara. sangat ramai dan bisa buat jalanan jadi macet karena
kebanyakan orang menuju kesitu.
Sumber : http://www.zulhamblog.com/
0 kritik dan saran:
Posting Komentar