Pages

19/02/14

CERPEN PENGALAMAN PRIBADI

BERWISATA KE WBL ( WISATA BAHARI LAMONGAN )


         Tahun lalu setelah kakakku selesai menjalani UAN, paman memiliki rencana untuk berwisata, karena bukan hari libur, paman memutuskan untuk pergi pada hari biasa.Aku pergi ke Lamongan bersama kakak, paman,dan bibi, orang tuaku tidak bisa ikut karena masih banyak urusan kerja.
baca selengkapnya
Keesokan harinya sepulang sekolah tiba-tiba aku ditelepon oleh ibu, “Dik cepat pulang ya, karena paman berencana untuk berangkat ke Lamongan pukul 15.00.” Hatiku sangat senang sekali karena selama ini yang aku tunggu-tunggu datang juga, “Baik Bu, aku segera pulang”, setelah menutup telepon aku bergegas untuk pulang.

        Ketika tiba di rumah ibu langsung menyuruhku untuk makan siang, “Dik, sebelum kamu mandi,makan siang dulu, karena perjalanan ke Lamongan sangat jauh.” , lalu dengan sigap aku menjawab “ Baik bu..” .Kring..kring.... , tiba-tiba telepon rumah berdering “Halo selamat siang..“ Ibu berkata “Kak aku Ipung, pukul tiga sudah siap kan untuk ke Lamongan?“ Ternyata yang menelepon ibu adalah paman,“Siap kok, sekarang Firda masih mandi, nanti kalau sudah siap aku telepon lagi.” “Oke kak nanti langsung aku jemput di depan rumah.“

        Pukul tiga paman sudah menjemputku, sebelum berangkat aku pamit terlebih dahulu kepada kakek dan ibu “Kek, bu, Firda berangkat dulu ya.., doakan Firda supaya selamat sampai tujuan.” “Hati-hati ya sayang, jangan lupa selalu berdoa,” Ibu berpesan padaku.

        Perjalanan dari Malang ke Lamongan kira-kira 5 jam, tebakan paman benar, jika berangkat pukul tiga pasti tercebak macet, karena pukul tiga waktunya para karyawan pulang kerja. Untuk menghindari kemacetan paman memutuskan untuk lewat jalan alternatif.Adzan Maghrib terdengar, “Pa bagaimana kalau kita shalat Maghrib terlebih dahulu?” bibi berkata pada paman, “Iya ma,anak-anak ayo kita shalat maghrib di masjid terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.” Paman berkata kepada aku dan kakak, selesai shalat maghrib kami melanjutkan perjalanan. Pukul delapan malam kami tiba di Kota Gresik, jalanan sangat macet, sehingga kami harus bersabar. Setelah itu kami berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar dan beristirahat sejenak.

        Pukul sembilan kami tiba di Kota Lamongan, namun ada satu kendala yang membuat kami lelah, yakni kami belum makan malam, akhirnya bibi memutuskan untuk mencari rumah makan terdekat. Setelah beberapa memilih kami menemukan rumah makan yang tempatnya cukup asri.Usai makan kami menuju tempat penginapan, pukul sepuluh malam kami check in di penginapan.

Bibi berkata, “Firda, kamu malam ini tudur dengan bibi atau dengan kakak?”, karena aku tidak ingin mengganggu kenyamanan paman dan bibi akhirnya aku memutuskan untuk tidur dengan kakak, “Aku tidur dengan kakak saja bi,” “Oh ya sudah, besok kita harus bangun pagi Fir, karena masih banyak kegiatan.” Lalu aku menjawab “Siap bibi,”.

Keesokan harinya, pukul delapan pagi kami check out dari penginapan, sebelum menuju WBL kami sarapan terlebih dahulu.Usai makan kami bergegas menuju WBL, setibanya disana, suasana WBL sangat padat, padahal belum dibuka. Setelah bibi membeli tiket masuk, kami menuju wahana pertama, disana banyak kucing dengan berbagai jenis spesies.

Tampak disebelah timur terlihat wahana rumah hantu, kakakku langsung meminta izin kepada bibi, “Bi, aku mau ke rumah hantu, boleh tidak?” lalu bibi menjawab “Boleh-boleh saja, bibi tunggu di taman ya.”, ”Dik, kamu ikut tidak?” karena aku takut dengan hantu akhirnya aku tidak ikut, “tidak kak, aku takut dengan hantunya.” “ya sudah,kakak masuk dulu ya,” “baik kak.”

Sembari menunggu kakak, aku dan bibi berfoto-foto di taman bunga, pemandangannya indah sekali, dan aku tidak bisa melupakan pengalaman ini.Beberapa lama kemudian kakak keluar dengan wajah yang ketakutan, “Kakak kenapa, kok wajahnya terlihat merah?” “Hantu-hantunya membuat kaki kakak gemetar, wajahnya menakutkan semua” ujar kakak.

Karena di WBL banyak wahana, kami bingung memilihnya, akhirnya aku memutuskan untuk naik wahana DropZone bersama kakak. Wahana ini sangat menegangkan, tidak beda jauh dengan wahana roller coaster. Usai menaiki wahana DropZone kami berjalan-jalan.Tiba-tiba paman dan bibi tertarik untuk mencoba wahana roller coaster,alhasil mereka berdua mencobanya.

 Ketika kami berada di puja sera, kami bertemu tetangga. Akhirnya paman berbincang-bincang dengan tetangga sejenak, setelah itu paman mengajak aku dan kakak untuk berfoto didepan Tanjung Kodok.

Ada pemandu wisata yang menawarkan sebuah wahana kepada kami, “Pak, ini ada wahana laut baru, namanya Donnat Boat, apakah bapak berminat? Hanya Rp 200.000,00 enam orang.” “Oh iya mbak, saya berminat dengan wahana ini.” Ujar paman. Akhirnya kami menuju dasar pantai, karena wahana itu ada didalam air, sebelum naik, kami dianjurkan untuk memakai pelampung pengaman. Setelah itu kami menaiki Donnat Boat, karena aku belum pernah bermain wahana ini,perasaanku gugup.

“Wow..., asyik....” gumamku. Setelah lima belas menit berputar-putar di laut, kami kembali ke dasar laut. “Wah, wahananya seru ya kak, aku jadi ingin naik lagi..” “Iya dik, seru banget, tapi kakiku masih gemetar” ujar kakak “Emang kenapa kak?” “Tadi waktu di Donnat Boat kakak terlalu tegang, jadi setelah turun kaki kakak gemetar.” “Ohh...”.ujarku.

Setelah dari wahana Donnat Boat, kami memutuskan untuk makan siang di area WBL. Usai makan siang, paman mengajak kami berbelanja di sekitar Lamongan. Memang benar kata paman, pasar yang ada di Lamongan dengan yang di Malang berbeda, di Lamongan pasarnya lebih bersih dan nyaman, dibanding dengan di Malang sangat berbeda jauh.

Bibi tak lupa membeli oleh-oleh untuk keluarga yang ada di Malang ,tak terasa jam telah menunjukkan pukul empat sore,”Mari kita pulang,kapan-kapan kita kesini lagi, kalau punya rezeki.” Ujar paman. akhirnya kami siap-siap untuk pulang ke Malang. Pukul delapan malam kami tiba di Kota Malang, ibuku menyambut dengan gembira karena aku dan kakak bisa pulang dengan selamat, “Syukurlah nak, kalian sudah pulang. Ibu khawatir dengan keadaanmu disana.” Ujar ibu.


Pengalaman ini sangat mengesankan bagiku, aku tidak akan melupakan pengalaman ini.

by :  manfuzz.blogspot.com

0 kritik dan saran:

Posting Komentar