SINGKIRKAN
KEGELISAHAN DENGAN SHALAT
Saudariku, wanita muslimah generasi pertama
telah mengetahui bahwa shalat adalah tali penghubung antara hamba dan Tuhannya.
Maka sungguh beruntung mereka yang bisa khusyu dalam shalatnya. Allah
berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu)
orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS.al-Mukminun: 1-2).
baca selengkapnya
baca selengkapnya
Oleh karena itu, dirikanlah shalat malam
dengan khusyu, ketahuilah bahwa itulah bekal yang paling utama untuk hari akhir
nanti. Dan diantara yang bisa membantu kelancaran dakwah pada manusia adalah
shalat. Karena dengannya akan memberikan kekuatan dan kemauan yang kokoh dalam
menghadapi segala rintangan. Di samping itu juga shalat malam adalah sarana
yang paling tepat untuk bisa mendekatkan diri pada Allah. Dan dengannya
Allahakan mengangkat derajat hambanya pada kedudukan terpuji sebagaimana firman
Allah: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke temapat yang
terpuji.” (QS,al-Isra: 79)
Dan juga Allah memuji orang yang mau
melakukan shalat malam dalam firman-Nya: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu
malam.” (QS.adz-dzariyat: 17)
Diriwayatkan dari Anas Ra. Bahwa Rasulullah
SAW, ketika masuk masjid tiba-tiba beliau menemukan tali yang diikatkan antara
dua tiang masjid. Kemudian Rasulullah SAW, bertanya:”Tali apa ini?” Para
sahabat menjawab: “Ini tali milik Zainab, jika ia merasa lemas (capek) maka ia
akan bergantung padanya.” Rasulullah SAW, bersabda: “Lepaskan tali itu,
shalatlah kalian dengan semangat, jika merasa lemas (capek) maka duduklah.”
Dari sana sungguh terlihat betapa wanita
muslimah generasi pertama telah berusaha keras untuk beribadah demi menggapai
keridhoan Allah. Dan Rasulullah SAW, memerintahkan mereka agar tidak menjadikan
ibadah sebagai beban yang tidak mampu dilakukannya. Sebaik-baiknya ibadah
adalah istiqomah walau hanya sedikit. Lalu, bagaimana dengan wanita di zaman
sekarang modern? Mereka telah banyak mengha iskan waktunya hanya untuk urusan
duniawi. Maka dari itu, paling sedikit kerjakanlah dua rakaat di tengah malam
untuk mengalahkan setan. Dan sebaik-baiknya perkara adalah tengah-tengahnya dan
”celaka mereka yang memaksakan diri”, Rasulullah SAW mengulangi kalimat itu
tiga kali.
Sumber
: buku islami La Tahzan
0 kritik dan saran:
Posting Komentar