Pages

14/01/14

FAJAR SUBUH

Fajar Subuh Kebahagiaan Pasti Akan Datang

“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”
(QS.at-Takwir: 18)



        Waktu subuh adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang menunjukkan keindahan ciptaan-Nya. Karena waktu subuh punya pemandangan yang menakjubkan, rupa yang memancarkan kebesaran dan kelembutan. Siapa yang ingin mengetahui keindahan waktu subuh hendaklah ia melihat kedatangannya setelah shalat subuh. Waktu subuh bergerak seperti sembuh dalam raga atau air dalam kayu. Karena subuh telah merangkak dengan pelan-pelan setelah gelapnya malam. Dunia bagai wajah yang memantulkan perhiasannya, memancarkan bagian-bagiannya, dan menggambarkannya ciri-ciri kehidupan.
baca selengkapnya
        Alangkah indahnya waktu subuh, sebab waktu subuh meniupkan angin segar, memancarkan cahaya yang teduh, dan sinarnyang hangat. Waktu subuh menampakkan kehidupan, daun-daun melambai-lambai, bunga-bunga merekah, bayangan menampak, mulut-mulut terbuka seperti terbukanya mata-mata orang yang sedang rindu sehingga menampakkan rahasia-rahasia hati.
        Di waktu subuh kembalilah gaung suara, tetesan air hujan, lembutnya angin, gemericiknya air, dan nyanyian burung-burung. Pada waktu ini, para petani mulai pergi dengan cangkulnya ke sawah, penggembala menggiring ternaknya ke padang rumput, pelajar pergi ke sekolah, dokter menuju ke klinik, dan para pedagang pergi ke toko. Subuh adalah adzan yang memberitahu kehidupan, iklan tentang hari baru, suasana yang indah untuk sungguh-sungguh dalam bekerja, memberi, dan berkembang.
        Apakah Anda tidak tertarik dengan kata-kata ini,”Demi waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”? Apakah Anda memperhatikannya dengan penghormatan dan pengagungan terhadap keindahan bahasa? Bagaimana subuh bernafas? Ini adalah pertanyaan yang bisa dijawab oleh orang yang membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam semesta. Waktu subuh bisa bernafas seakan-akan dia merasa sedih atas kehilangan kekasihnya. Lalu keluarlah nafas-nafasnya yang panas dari kedalaman waktu subuh. Atau seperti orang yang terpukul dan mengadu rasa sakitnya. Lalu keluarlah jeritan dari rasa sakit itu, atau seperti orang yang dizalimi sehingga hatinya kelam.  Lalu terpancarlah roh dengan nafas beratnya. Atau seperti orang yang dipenjara dan dibelenggu kedua tangan dan kakinya. Lalu mengekspresikan luapan penderitaannya.


Sebelum masuk waktu subuh,
Dada terasa sesak nafas dan langkah terbelenggu.
Kemudian datanglah pagi hari yang cerah,
Muncullah kebebasan,
Sehingga bisa bernafas segar


Sumber : buku islami La Tahzan 

0 kritik dan saran:

Posting Komentar