Percaya
Pada Takdir, Baik dan Buruk
Harta simpanan berupa qanaah (puas
dengan ridho Allah) tak akan hilang dan tidak butuh penjaga
Saudariku, Allah berfirman: “Tiada sesuatu
bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang
demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari
kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (QS. al-Haiid: 22-23)
baca selengkapnya
Dalam ayat lain Allah berfirman: “Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS.al-Baqarah: 216)
Saudariku percaya pada qadha dan qadar mempunyai peran penting
dalam ketenangan hati ketika tertimpa musibah. Terutama disaat seorang hamba
mengetahui bahwa Allah Maha Lembut pada hamba-Nya, dan Allah menghendaki
kemudahan pada hamba-Nya. Allah Maha Bijaksana, dan Maha Tahu akan sesuatu yan
diberikan atau diteguhkan di akhirat dan akan memberikan pahala tiada terhitung
pada mereka yang bersabar.
Itulah mengapa ada orang yang sedih dan ada yang tetap bahagia
ketika tertimpa musibah. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar meringankan
perasaan kita dalam menghadapi bencana dan memudahkan jiwa kita semua dalam
menerima musibah itu:
·
Bayangkan pada musibah yang akibatnya lebih
besar dan lebih buruk.
·
Ingatlah pada mereka yang tertimpa musibah
lebih parah dari kita.
·
Lihatlah betapa banyak nikmat yang telah
engkau terima sementara orang lain yang tidak mendapat nikmat sepertimu
sangatlah banyak.
·
Jangan menyerah dan berputus asa saat musibah
menimpamu, karena “Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.Alam Nasyrah: 5-6).
Sumber : buku islami La
Tahzan
0 kritik dan saran:
Posting Komentar