KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab kajian pustaka ini
penulis akan menjabarkan kajian pustaka yang meliputi: (A) cara mengatasi
sampah plastik yang berserakan di lingkungan SMA Negeri 2 Malang, (B)
dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik yang berserakan.
A.
Cara Mengatasi Sampah Plastik yang Berserakan di
Lingkungan SMA Negeri 2 Malang
Cara mengatasi sampah plastik yang berserakan antara
lain:
1) Mengurangi penggunaan plastik di lingkungan sekolah
2) Mengganti plastik dengan daun pisang, piring, atau
mangkuk yang lebih aman
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah
4) Jika menemukan plastik berserakan segera diambil dan
dimasukkan ke tempat sampah.
baca selengkapnya
B.
Dampak yang Ditimbulkan dari Sampah Plastik yang Berserakan.
Dampak yang ditimbulkan antara lain:
1) Lingkungan sekolah menjadi kotor dan tidak tertata
rapi
2) Kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman
3) Menimbulkan penyakit dan sarang nyamuk.
1.
Pengertian dan Penanganan Sampah
Sebagai mana yang telah penulis uraikan
dalam latar belakang masalah, bahwa sampah adalah barang/material sisa yang
tidak diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu. Menurut kamus istilah
lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercatat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau
buangan. Sedangkan menurut UU no. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,
yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau
proses alam yang berbentuk padat.
Sampah
terbagi 2, yaitu sampah Organik dan sampah An organik :
1.
Sampah Organik
Sampah
organik juga terbagi 2, yaitu:
1)
Sampah organik basah. Yaitu
sampah yang mempunyai kadar kandungan air didalamnya. Contohnya seperti buah
dan sayuran.
2)
Sampah organik kering.
Yaitu Sampah yang tidak mempunyai kandungan air yang besar. Contohnyas adalah
sampah yang berasal dari dedaunan kering dan lain sebagainya.
2.
Sampah an Organik
Sampah anorganik termasuk jenis sampah
yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam penguraiannya. Sampah anorganik
kebanyakan berasal dari sumber daya alam, contohnya seperti plastik dan
aluminium. Sampah anorganik yang telihat nyata dalam rumah tangga adalah berupa
botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain sebagainya. Dan banyak sekali
dampak negatif bagi alam yang disebabkan oleh sampah anorganik ini, diantaranya
menurunkan kualitas lingkungan dan juga menurunkan estetika lingkungan. Sampah
yang berserakan dan bau akan menjadikan lingkungan tidak nyaman untuk
ditempati.
Saat sekarang ini, sering sekali kita
melihat tumpukan sampah yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Penumpukan sampah ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat
pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan
dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah,
terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan
tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang
sangat serius. Karena berdampak pada kehidupan, terutama di kota besar maupun
di daerah-daerah terpencil. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka
kota-kota besar maupun di daerah-daerah akan dipenuhi dengan timbunan
sampah dengan segala dampak negatif yang
ditimbulkannya, seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit yang
dapat merusak kehidupan kita. . Oleh sebab itu, perlu adanya lahan yang memadai
sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Disamping itu, untuk menangani tumpukan
sampah tersebut, maka perlu dilakukan pengelolaan sampah melalui penyimpanan
sampah, pengumpulan sampah, pembuangan sampah, dan pengolahan sampah sederhana.
1.
Penyimpanan sampah
(refuse storage)
Penyimpanan
sampah adalah penampungan sampah yang sifatnya sementara sebelum sampah
tersebut dibuang pada tempat semestinya.
·
Penyimpanan sampah
dapat kita lakukan dengan berbagai cara, antara lain:
Menggali
lubang sebagai tempat penyimpanan sampah sementara, agar tidak bertumpuk dan
digenangi air. Karena, jika sampah dibiarkan bertumpuk dan tergenang air dapat
mendatangkan serangga serta kuman pembawa penyakit. Membuat bak sampah yang ada
di setiap sudut sekolah.
Dalam penyimpanan sampah, harus
dibedakan atas sampah organik dan sampah an organik. Sampah organik yang
disimpan dalam lubang, dapat dijadikan kompos yang bermanfaat sebagai pupuk
bagi tanaman.Sedangkan sampah an organik dapat diolah menjadi barang yang
bernilai ekonomis.
2.
Pengumpulan Sampah
(refuse Collection)
Pengumpulan
sampah ialah kegiatan mengumpulkan sampah dari bak-bak sampah, rumah tangga,
sekolah, pasar, dan sebagainya. Sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut,
kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diproses lebih lanjut.
3.
Pembuangan sampah
Pembuangan sampah adalah tempat
pembuangan terakhir sampah setelah dikumpulkan dari tempat-tempat pengumpulan
sampah. Sampah yang telah bertumpuk di Tempat Pembuangan Akhir sampah, harus
diolah. Hal ini bertujuan agar sampah tersebut tidak menimbulkan efek pada
manusia dan lingkungan. Contohnya ada Sebagian masyarakat untuk mengurangi
sampah dengan cara membakar nya. Hal ini dapat mengakibatkan pencemaran udara,
karena udara telah tercampur dengan zat, energy, dan atau komponen lain yang
tidak diinginkan. Agar tidak menimbulkan pencemaran udara, maka harus dilakukan
pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
Dalam pengolahan nya harus dibedakan
atas sampah basah dan sampah kering agar mudah dalam mengolahnya. Namun, hal
ini tidak terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan.
4.
Pengolahan sampah
sederhana
·
Pengolahan sampah dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
A. Pengolahan sampah
organik
Pengolahan sampah organik salah satu nya
dapat dilakukan dengan membuat kompos. Membuat kompos disebut Pengomposan yaitu
cara pembuatan kompos dengan mengolah sampah organik (sampah yang berasal dari
makhluk hidup). Pengomposan terbagi 2, yaitu pengomposan alami dan buatan.
B. Pengolahan Sampah An
organik
Pengolahan sampah jenis an organik dapat
kita lakukan dengan mengolah nya menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai
ekonomis tinggi. Seperti : membuat tas dari bungkus mie, membuat dompet dari
bekas bungkus Cappuchino, dan lain sebagainya.
2.
Menimbulkan
Kesadaran Masyarakat untuk Membuang Sampah pada Tempatnya
Bila kita perhatikan dalam kehidupan
sehari-hari di sekitar kita, banyak sampah berserakan dan bertumpuk
dimana-mana, baik sampah basah maupun sampah kering.Ini merupakan salah satu
bukti bahwa kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat nya masih
kurang. .kalau pun, ada masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempat nya
Masih banyak yang membuang hasil buangan barang yang baru dipakainya sembarangan tanpa mempedulikan jenis sampah
basah maupun kering.
Mereka seolah berpikir bahwa ada orang lain
yang akan mengatur lagi sampah itu. Bagi mereka pekerjaan itu bukan tanggung
jawab mereka. Mereka malah merasa tidak bersalah dan merasa bahwa apa yang
telah dilakukannya itu tidak mengganggu siapa pun. Padahal kalau setiap orang
lebih peduli dengan sampah, maka dunia ini akan bersih dan kehidupan kita pasti
lebih nyaman. Ini merupakan salah satu masalah yang telah menjadi pekerjaan
rumah yang serius di berbagai Negara.
Masalah ini biasanya disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain : belum tersedia nya sarana dan prasarana dalam
penanganan sampah. Seperti belum tersedia nya bak-bak sampah, mobil operasional
pengangkut sampah, dan rasa kepedulian masyarakat terhadap sampah masih kurang.
Contoh nya dengan bersikap acuh-tak acuh dalam penanganan sampah. Untuk
penanganan nya, perlu dilakukan hal-hal berikut:
1)
Menyediakan sarana dan prasarana dalam penanganan sampah. Seperti menyediakan
bak-bak sampah dan mobil operasinal pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah.
2)
Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada siswa ataupun masyarakat tentang
penanganan dan pemanfaatan sampah.
3)
Menghimbau masyarakat agar menyediakan tempat sampah pada masing-masing rumah
tangga.
4)
Mengajak masyarakat untuk bergotong royong dalam hal penanganan sampah.
5)
Memberikan sanksi kepada masyarakat yangmembuang sampah sembarangan.
6)
Memberikan apresiasi kepada masyarakat yang selalu berpartisiasi dalam hal
penanganan sampah.
3. Pemanfaatan
Sampah sehingga Mempunyai Nilai Ekonomis
Sampah-sampah yang tidak berguna,
apabila diolah dengan baik akan bermanfaat.Dalam pemanfaatan dan pengolahannya
dibutuhkan keterampilan dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Ada beberapa
prinsip yang dapat kita terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip tersebut kita kenal dengan
istilah 3R yaitu Reduce (kurangi sampah!), reuse (gunakan sisa sampah yang
masih bisa dipakai) dan recycle (daur ulang sampah).
A. Reduce (kurangi
sampah)
Sebisa
mungkin kita lakukan
minimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita
menggunakan material, semakin
banyak sampah yang
dihasilkan. Contoh kegiatan
reduce sehari-hari :
a.
Pilih produk dengan kemasan
yang dapat didaur ulang.
b.
Hindari memakai dan
membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
c.
Gunakan produk yang
dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
d.
Maksimumkan penggunaan
alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
e.
Kurangi penggunaan
bahan sekali pakai.
f.
Gunakan kedua sisi
kertas untuk penulisan dan fotokopi.
g.
Hindari membeli dan
memakai barang-barang yang kurang perlu.
h.
Membawa tas belanja
sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.
i.
Membeli susu, makanan
kering, deterjen, dll dalam paket besar daripada membeli beberapa paket kecil
untuk volume yang sama.
B. Reuse (gunakan sisa
sampah yang masih bisa dipakai)
Menggunakan kembali barang-barang yang
masih bisa kita pakai merupakan salah satu cara yang efektif dalam rangka
mengurangi jumlah sampah. Hendak nya dalam membeli barang, Pilihlah yang dapat
kita gunakan kembali. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada
menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
Sebisa
mungkin pilihlah barang - barang yang
bisa dipakai kembali. Hindari
pemakaian barang - barang yang
disposable (sekali pakai,
buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu
pemakaian barang sebelum
ia menjadi sampah. Contoh kegiatan reuse sehari-hari :
a.
Gunakan kembali wadah
atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
b.
Gunakan alat-alat penyimpan
elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
c.
Gunakan sisi kertas
yang masih kosong untuk menulis.
d.
Gunakan email (surat
elektronik) untuk berkirim surat.
C. Recycle (daur ulang
sampah)
Proses pengambilan barang yang masih
memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.
Daur ulang memang tidak mudah karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan
khusus. sebisa mungkin, barang - barang yang
sudah tidak berguna lagi,
bisa didaur ulang.
Tidak
semua barang bisa
didaur ulang, namun
saat ini sudah
banyak industri non - formal
dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain.
Teknologi daur ulang,
khususnya bagi sampah
plastik, sampah kaca,
dan sampah logam,
merupakan suatu jawaban
atas upaya memaksimalkan
material setelah menjadi sampah,
untuk dikembalikan lagi
dalam siklus daur
ulang material tersebut. Contoh kegiatan recycle
sehari-hari:
a)
Pilih produk dan
kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
b)
Olah sampah kertas
menjadi kertas atau karton kembali.
c)
Lakukan pengolahan
sampah organic menjadi kompos.
d)
Lakukan pengolahan
sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle
sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini
bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering
menjadi permasalahan di sekitar kita.
Dari ketiga prinsip tersebut di atas,
ternyata sampah dapat menjadi nilai ekonomis, sehingga dapat mengurangi volume
dan tumpukan sampah. Contoh pemanfaatan
sampah yang bernilai ekonomis diantara nya :
a)
Membuat tas dari bekas
bungkus mie.
b)
Membuat dompet dari
bekas bungkus cappuchino.
c)
Memanfaatkan kaleng
bekas untuk dibuat menjadi celengan.
d)
Membuat tempat pensil
dari hasil kertas daur ulang.
e)
Membuat pot bunga mini
dari bekas aqua gelas.
f)
Membuat miniatur
sekolah dari kardus bekas.
g)
Membuat bunga pajangan
dari sedotan bekas.
h)
Memanfaatkan kulit
telur untuk membuat mozaik telur.
i)
Membuat kompos dari
sampah organik seperti dedaunan.
j)
Memanfaatkan batok
kelapa menjadi lampu hias.
0 kritik dan saran:
Posting Komentar